Sudah 96 tahun Nahdlatul Ulama menjadi salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Namun, tahukah kalian apa yang menjadi latar belakang dibentuknya Nahdlatul Ulama sebagai organisasi? Berikut penjelasannya.
Cikal bakal didirikannya NU dilatar belakangi oleh pembentukan Komite Hijaz. Komite ini lahir karena masalah kegamaan global yang dihadapi oleh para ulama, ketika Dinasti Saud di Arab Saudi ingin membongkar makam Rasullah Saw. dengan tujuan untuk ziarah, yang dianggap bid’ah. Selain hal itu, komite ini ingin menyampaikan usulan dari K.H. Abdul Wahab Hasbullah mengenai praktik keagamaan Islam tradisional di Indonesia. Atas dasar itulah, para ulama Indonesia yang berhaluan Ahlusunnah Wal Jamaah bersepakat untuk mengadakan pertemuan di kediaman K.H. Abdul Wahab Hasbullah di Surabaya. Pertemuan tersebut dihadiri oleh para ulama ternama seperti K.H. Hasyim Asyari, K.H. Bisri Syansuri, dan K.H. Cholil Bangkalan. Para ulama sepakat untuk mengirimkan K.H. Raden Asnawi sebagai delegasi Komite Hijaz ke Muktammar, Mekkah.
Keputusan menunjuk Raden Syamsi atau K.H. Raden Asnawi sebagai delegasi Komite Hijaz didasari dengan berbagai pertimbangan di antaranya beliau merupakan tokoh ulama yang karismatik dan pandai dalam berdiplomasi serta menjadi sosok tauladan bagi masyarakat sekitarnya. Selain itu, beliau juga dikenal sebagai pejuang Ahlusunnah Wal Jamaah. Berdampingan dengan peristiwa tersebut, maka dibentuklah organisasi formal yang bernama Jam’iyah Nahdlatul Ulama yang artinya “Kebangkitan Para Ulama” pada 16 Rajab 1344 H yang bertepatan dengan 31 Januari 1926 M. Nama organisasi tersebut digagaskan oleh K.H. Mas Alwi bin Abdul Aziz.
Menilik dari singkatnya cerita, kita sebagai generasi muda wajib untuk memetik nilai-nilai yang terkadung dalam sebuah perjuangan. Hal itu secara implisit dapat memperkokoh rasa cinta kita terhadap tanah air. Makna itu, selaras dengan penggalan dari lirik Ya Lal Wathon “Cintaku dalam Imanku”.
Penulis : Dhika FS Ahmad
Komentar Terbaru